Jumat, 23 Maret 2012

Menilai Tingkat Keseriusan Hubungan Asmara

Sebagai pakar perselingkuhan kerap gonta-ganti pasangan, mencoba mengurai mengenai prilaku cowok yang umumnya serius pada pacarnya. Yakni menciptakan konsep hubungan asmara seutuhnya, bertujuan melakukan pacaran memang mencari calon istri, bukan sekedar untuk bersenang-senang saja. Sehingga bila tercermin ada prilaku yang keluar dari konteks berikut, patut dicurigai sebagai penyimpangan dari harapan anda, sebagai cewek mengharapkan keseriusan hubungan dengan si dia. Untuk mengetahui sifat dasar seseorang memerlukan waktu cukup panjang, jika memang si cowok memiliki sikap serius terhadap Anda tentunya tidak ada istilah jaim, adalah sikapnya seolah menutup-nutupi sesuatu kekurangan. Toh buat apa bersikap pura-pura kalaupun anda diniatkan sebagai calon pasangannya dalam jangka panjang, sebab sesuatu yang ditutup-tutupi lambat laun toh akan terbongkar juga. Perhatikan mulai dari sikap si dia. Dari cara memanggil, cara menatap, ketika mengalami masalah, berbagi kebahagiaan, fluktuasi perhatian, maupun mengungkap kata-kata rayuan. Kalau selalu menampilkan kelebihan seolah si dia tidak memiliki kekurangan, perlu diwaspadai ada apanya atau memang apa adanya. Jangan-jangan beliau tipe cowok gombal mukio, nah tentunya anda mengetahui dibalik sikap penggombal. Fungsi menjalin kerjasama adalah saling melengkapi, antara kelebihan dan kekurangan. Intropeksikan diri, diawali dari mana ia mulai mencintai. Kecantikan memang menjadi salah satu penilaian tapi hanya sebatas pada persepsi relatif, bukan selamanya mengharuskan anda agar selalu berpenampilan cantik. Di samping itu, sejauh mana si dia melibatkan anda dalam membantu persoalan tertentu yang sedang dihadapinya. Tidak semua waktu pacaran diisi oleh kesenangan belaka, ada kalanya saling berbagi dalam memecahkan permasalahan maupun sebagai tempat mengungkap kesedihan, adalah saling berbagi kasih dan mengasihi. Sejauh mana anda diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya sehari-hari, dari pergaulan pertemanan sampai pada memperkenalkan kepada pihak keluarga. Begitupun sebaliknya, apakah si cowok berkenan diperkenalkan kepada lingkungan sosial anda, hingga rela beremeh-temeh mendekatkan diri? Termasuk juga perhatian kepada mereka, bukan hanya sebatas mendekatkan diri kepada anda saja sementara lainnya di-EGP-kan. Bagi cewek dikunjungi oleh cowok merupakan hal biasa, tapi menurut seorang cowok secara normal bila ia sudah memperkenalkan kepada keluarganya berarti salah satu respon positif. Hal itu adalah sikap pengakuan bahwa, anda nantinya akan menjadi bagian dari keluarga mereka. Anda pun kalau serius akan bersikap demikian bukan? Bukan! Kesemuanya dikembalikan lagi berdasarkan pertimbangan, baik dari kesiapan moril maupun materil. Anda sudah cukup lama mengenal si cowok, begitupun sebaliknya, misalnya sudah berjalan satu tahun. Juga sudah sama-sama cukup usia sesuai anjuran pemerintah maupun ajaran agama, secara materil kiranya si cowok sudah memiliki penghasilan tetap mumpuni dalam mencukupi sebuah keluarga kecil sederhana, masing-masing pihak pun sudah tidak memiliki target pendidikan lagi atau tidak ada yang harus ditunggu. Namun ketika berupaya untuk memperkenalkan lingkungan sosial kepadanya, yang bersangkutan seolah mengelak tanpa kejelasan alasan, begitu juga sebaliknya ketika anda mengajak justru si dia seolah banyak alasan. Di sinilah menjadi pertimbangan khusus, selama ini makna pacaran mau dibawa kemana? Tentu perlu adanya ketegasan. Sebab makna keseriusan sangatlah luas, dalam pemikiran sempit saya sampaikan seperti di atas. Walaupun selama ini merasa hubungan baik-baik saja, namun bukan berarti tidak ada permasalahan di kemudian hari, kadang pihak ketiga (keluarga) perlu dilibatkan sebagai perekat hubungan yang mulai renggang. Ditilik lebih jauh, sebelum mengarah kepada tingkat keseriusan ada baiknya terlebih dulu sudah merasa kecocokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar