Jumat, 23 Maret 2012

buat seseorang

Prinsip bisa juga diartikan sebagai ketetapan dalam memilih yang dilekatkan pada situasi dimana harus bisa memilih, bahwa mampu untuk menentukan pilihan. Sehingga, tercapainya tingkat pengembangan kepribadian diri yang seimbang dan terpadi antara aspek yang mendukung dan diri pribadi. Antara prinsip dan pengaruh aspek pendukung sering ditemui ketika seseorang mengalami kegoyahan karena adanya suatu pengaruh, namun yang bersangkutan menjadi terpengaruh. Misalnya, setelah menyatakan persetujuan terhadap sesuatu hal kemudian berubah menjadi tidak setuju dalam waktu yang relatif singkat, hal ini terjadi hanya karena faktor ada pernyataan dari pihak lain yang bertolak belakang dengan pernyataannya. Ketika dalam menghadapi suatu pilihan, bukannya berpikir untuk mempertimbangkan dan menentukan pilihan justru malah meminta pendapat orang lain. Seharusnya hal utamanya adalah menentukan sikap terlebih dahulu, bila diperlukan barulah meminta pendapat orang lain sebagai bahan evaluasi ataupun sebagai motivasi. Sikap ini bisa terjadi untuk kasus sepele sampai pada urusan yang besar dan penting, tetapi belum tentu yang bersangkutan mau di anggap sebagai orang yang kurang memiliki pendirian atau tidak memiliki prinsip. Bagi mereka yang tidak memiliki prinsip maka akan sulit untuk mengembangkan dirinya pada suatu perbaikan, karena umumnya tidak suka belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu. Sebab, apa yang telah dilakukannya seolah merupakan pilihan orang lain yang telah ia terapkan, sehingga akan merasa kesulitan untuk mengingat dan memahami pengalaman buruk yang pernah terjadi pada dirinya. Pada kondisi ini, minat belajar untuk mempelajari hal baru pun menjadi menurun. Bila mereka semakin banyak tau maka akan semakin menyadari bahwa mereka tidak tau, dengan begitu maka lingkaran ketidaktahuannya semakin berkembang pesat. Sedangkan cerminan dari orang-orang yang memiliki prinsip, dapat diilustrasikan pada beberapa poin sebagai berikut. Berupaya untuk terus belajar dari pengalaman-pengalaman mereka untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menghindarikan diri dari kesalahan dalam pengambilan keputusan. Mampu mengendalikan diri ketika sedang mengalami situasi yang menguntungkan ataupun ketika sedang merugi, dengan kata lain adalah mampu untuk menetralisir suatu keadaan. Lebih memilih untuk melihat potensi yang terpendam pada diri seseorang dalam pemahaman pada proses untuk mewujudkan potensi tersebut menjadi nyata. Mampu untuk menimbang, yakni membagi segala sesuatu menjadi dua bagian, adalah memandang sesuatu sebagai sisi baik atau buruk. Tidak mudah untuk dipengaruhi dan mampu untuk menyesuaikan diri pada hampir semua hal, salah satunya adalah prinsip baku pada fleksibilitas. Dengan kata lain, beradaptasi bukan berarti harus terkontaminasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar